sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Simak Deretan Saham Potensi Cuan, Perkebunan hingga Konglomerat

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
05/08/2025 16:08 WIB
Sejumlah sektor saham dinilai mulai tampak menarik untuk dicermati, salah satunya di tengah sentimen potensi pemangkasan suku bunga acuan.
Simak Deretan Saham Potensi Cuan, Perkebunan hingga Konglomerat. (Foto: Freepik)
Simak Deretan Saham Potensi Cuan, Perkebunan hingga Konglomerat. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Sejumlah sektor saham dinilai mulai tampak menarik untuk dicermati, salah satunya di tengah sentimen potensi pemangkasan suku bunga acuan.

Founder WH Project, William Hartanto, menyoroti sejumlah sektor yang patut dicermati investor dalam waktu dekat. Ia menilai, ada sektor yang berpotensi mencatatkan kinerja positif seiring dengan perkembangan situasi ekonomi dan kebijakan moneter.

“Yang menarik: sektor plantation (perkebunan), properti (antisipasi rate cut), teknologi,” ujar William, Selasa (5/8/2025).

Di luar itu, ia juga melihat peluang pada saham-saham yang berada dalam kelompok konglomerasi. Namun kali ini, ia menambahkan satu grup baru ke dalam radar pantauannya.

“Dan masih grup konglo, tapi tambahan grupnya Emtek (EMTK, SCMA, BUKA, SAME),” imbuh William.

Secara umum, William menilai, pasar saat ini mulai menunjukkan gejala jenuh beli, meskipun peluang penguatan masih terbuka. “Sedikit jenuh beli, tapi masih berpotensi menguat,” ujarnya.

William juga menyoroti dampak pengumuman indeks global MSCI yang kerap dianggap sebagai katalis penggerak pasar. Namun menurutnya, dampaknya bisa jadi tidak sebesar yang dibayangkan.

“MSCI termasuk salah satu katalis penggerak pasar, tapi efeknya belum tentu signifikan karena pelaku pasar sudah merespons lebih awal terhadap saham-saham yang dirumorkan akan masuk ke indeks ini,” tuturnya.

Sebagai informasi, MSCI akan mengumumkan Index Review pada 7 Agustus atau Kamis mendatang. Proses review MSCI penting bagi investor institusi karena berpotensi memicu arus modal besar, terutama bagi saham-saham yang masuk maupun keluar dari indeks global tersebut.

Secara teknikal, William melihat level support Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini berada di 7.386, sedangkan resistance berada di 7.670.

Hingga pukul 15.24 WIB, IHSG menguat 0,62 persen ke level 7.510, setelah bergerak fluktuatif sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Indeks acuan ini mulai terlihat kehilangan tenaga usai mencatat lonjakan hampir 9 persen dalam sebulan terakhir.

Kabar makro terbaru, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025 berdasarkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 5,12 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari perkiraan konsensus ekonom yang memproyeksikan pertumbuhan 4,8 persen.

Jika dibandingkan dengan kuartal I-2025 atau secara q-to-q, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,04 persen. sekaligus melampaui perkiraan konsensus sebesar 3,7 persen. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement