Penurunan pendapatan perseroan utamanya disebabkan oleh penurunan pendapatan segmen operasi gas pada perseroan dan entitas anak sebesar Rp76,72 miliar atau sebesar 93,03%. Namun, dibatasi terutama oleh peningkatan pendapatan lain-lain entitas anak sebesar Rp37,87 miliar atau sebesar 249,94%.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan perseroan untuk periode yang berakhir pada Juni 2023 tercatat sebesar Rp147,25 miliar atau mengalami penurunan sebesar 15,64% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp174,55 miliar.
“Terutama disebabkan oleh penurunan beban pokok pendapatan untuk segmen gas pada perseroan dan entitas anak sebesar 46,64% seiring dengan penurunan pendapatan dari segmen gas,” lanjut prospektus.
Sementara itu, total aset perseroan untuk periode Januari-Juni 2023 adalah sebesar Rp188,55 miliar, naik jika dibandingkan dengan total aset perseroan pada Desember 2022 yaitu sebesar Rp179,77 miliar. Adapun, liabilitas perseroan pada periode tersebut tercatat sebesar Rp112,14 miliar dan ekuitas sebesar Rp76,40 miliar.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 531,42 juta saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan harga penawaran Rp338 per saham, perseroan berpotensi meraup dana sebesar Rp179,62 miliar.
(YNA)