sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Simak Sejarah Saham ICBP, Mulai dari IPO hingga Laporan Keuangan Indofood CBP 2022

Market news editor Shifa Nurhaliza
07/07/2022 10:10 WIB
Emiten berkode saham ICBP itu mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp17,19 triliun pada kuartal I 2022.
Simak Sejarah Saham ICBP, Mulai dari IPO hingga Laporan Keuangan Indofood CBP 2022. (Foto :Simak Sejarah Saham ICBP)
Simak Sejarah Saham ICBP, Mulai dari IPO hingga Laporan Keuangan Indofood CBP 2022. (Foto :Simak Sejarah Saham ICBP)

IDXChannel - Sejarah saham ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) memang menarik perhatian. Pasalnya, emiten berkode saham ICBP itu mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp17,19 triliun pada kuartal I 2022. Perusahaan ICBP, anak perusahaan dan afiliasinya, diketahui memiliki pabrik di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. 

Adapun di luar negeri termasuk Malaysia, Arab Saudi, Mesir, Turki, Kenya, Maroko, Serbia, Nigeria dan Ghana.Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) merupakan entitas anak tidak langsung dari First Pacific Company Limited, suatu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong. 

Ruang lingkup kegiatan ICBP berdasarkan Anggaran Dasar meliputi pembuatan mie dan bumbu masak, produk makanan, biskuit, makanan ringan, produk dan produk khusus, minuman ringan, pengemasan, perdagangan, pengangkutan, penyimpanan dan pembekuan. , Jasa manajemen, penelitian dan pengembangan, dan lainnya.

Pada 24 September 2010, ICBP menerima pernyataan efektif dari Bapepam-LK mengenai penawaran umum perdana (IPO) saham ICBP sejumlah 1.166.191.000 dengan nilai nominal Rp.100,- per saham dengan harga permintaan Rp.5.395,- per saham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 7 Oktober 2010.

Laporan Keuangan ICBP

Pada kuartal I 2022, ICBP melaporkan penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp17,19 triliun, naik 14%  dari Rp15,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba usaha turun 7% dari Rp3,82 triliun menjadi Rp3,53 triliun karena kenaikan harga  komoditas, tetapi ICBP melaporkan marjin operasi yang sehat sebesar 20,6% dari 25,3% pada kuartal pertama tahun 2021. Sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sekitar 12% dari Rp1,74 triliun pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp1,94 triliun. (SNP)

Advertisement
Advertisement