Selain itu, SSF dapat digunakan untuk mengoptimalisasi keuntungan investor di pasar modal pada saat sedang bearish.
SSF yang diluncurkan menggunakan anggota Indeks LQ45 sebagai konstituen underlying. Adapun underlying SSF tersebut merupakan lima saham yang likuid dan memiliki fundamental baik, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Astra International Tbk (ASII).
“Masing-masing memiliki tiga periode kontrak untuk setiap underlying tersebut, yaitu satu bulan, dua bulan dan tiga bulan,” ujar Iman.
Investor yang ingin bertransaksi SSF dapat membuka rekening derivatif di Perusahaan Sekuritas Anggota Bursa (AB) yang telah memperoleh izin sebagai AB derivatif.
Saat ini terdapat tiga AB derivatif, yaitu PT Binaartha Sekuritas, PT Ajaib Sekuritas Asia, dan PT Phintraco Sekuritas.