"Ini akan memberikan manfaat meningkatkan struktur permodalan dan keuangan serta memperbaiki rasio utang terhadap ekuitas," papar manajemen.
Beberapa kreditur perseroan antara lain Mataram Limited Pte, Ltd, Mr Hui Pak Kong, PT. Borneo Karya Persada, PT. Sani Mardani Resources, PT. Pelayaran Sentra Arung Makmur, Joshua Tree Investment, dan PT. Putra Buana Indonesia Wood Industry. Semuanya sepakat untuk mengkonversi utang menjadi saham.
Bagi pemegang saham eksisting lainnya yang melakukan penyertaan modal dalam rencana transaksi ini akan mengalami efek dilusi sebesar 34,32 persen. Sesuai jadwal, perseroan akan meminta restu investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta Selatan pada 30 November 2023.
(FRI)