IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup menanjak pada perdagangan Rabu (27/8/2025) sore waktu setempat. S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi.
Dilansir dari laman Reuters, penutupan perdagangan yang tercatat positif itu terjadi menjelang rilis laporan keuangan kuartalan Nvidia, acara yang paling banyak diamati di Wall Street pekan ini.
Sebab, itu akan menguji reli indeks yang telah mendorong valuasi perusahaan-perusahaan terkait AI ke level yang dianggap terlalu tinggi oleh beberapa investor.
S&P 500 tercatat naik 0,24 persen dan menutup sesi di level 6.481,40 poin, melampaui rekor penutupan tertinggi sebelumnya pada 14 Agustus 2025.
Nasdaq naik 0,21 persen menjadi 21.590,14 poin, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,32 persen menjadi 45.565,23 poin.
Delapan dari 11 indeks sektor S&P 500 menguat, dipimpin oleh sektor energi yang naik 1,15 persen, diikuti oleh kenaikan 0,48 persen di sektor teknologi informasi.
S&P 500 mencatat 28 titik tertinggi baru dan 1 titik terendah baru; Nasdaq mencatat 127 titik tertinggi baru dan 35 titik terendah baru.
Volume perdagangan di bursa AS relatif rendah, dengan 14,0 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 16,9 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
Saham Nvidia berfluktuasi naik dan turun sebelum ditutup turun 0,1 persen menjelang laporan yang akan dirilis.
"Nvidia akan menghasilkan keuntungan yang sangat besar selama sembilan bulan ke depan, di atas basis pendapatan yang sudah sangat besar," kata Manajer portofolio di Argent Capital, Jed Ellerbroek.
"Investor harus mempersiapkan diri menghadapi dunia di mana Nvidia memiliki persentase dua digit dalam S&P 500," kata dia.
Antusiasme terhadap perusahaan-perusahaan yang terkait dengan AI telah mendorong kenaikan besar pada saham-saham teknologi. S&P 500 sekarang diperdagangkan dengan rasio harga terhadap pendapatan lebih dari 22 kali lipat ekspektasi, rasio harga terhadap pendapatan tertinggi dalam empat tahun, menurut LSEG.
Kekhawatiran tentang laju reli AI meningkat minggu lalu setelah CEO OpenAI Sam Altman memeringatkan potensi gelembung AI.
Selain itu, para investor akan mencermati dampak perang dagang China-AS terhadap bisnis Nvidia di China awal tahun ini, beserta dampaknya terhadap proyeksi dari kesepakatan pembagian pendapatan terbarunya dengan pemerintah AS.
Investor juga mencermati perkembangan terkait upaya Presiden AS Donald Trump untuk memecat Gubernur Federal Reserve Lisa Cook, sebuah langkah yang kemungkinan akan menghadapi gugatan hukum.
Jika Trump berhasil, dia akan mencalonkan pengganti dewan bank sentral yang diharapkan akan mendukung preferensi kebijakannya, menantang independensi bank sentral.
Investor memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG.
Presiden Bank Sentral Federal New York John Williams mengatakan, kemungkinan suku bunga dapat turun di beberapa titik, tetapi para pembuat kebijakan perlu melihat data ekonomi mendatang untuk memutuskan apakah penurunan suku bunga tepat pada pertemuan The Fed bulan September.
(Dhera Arizona)