“Saat ini, masyarakat luar Jawa baru menyumbang kontribusi kurang dari 10% dari total penempatan investasi di pasar modal Indonesia. Padahal, dengan adanya commodity boom tentu saja ini menjadi kesempatan emas untuk masyarakat luar Jawa untuk mulai berinvestasi, secara khusus di instrumen pasar modal, sehingga dana tidak hanya habis untuk kebutuhan konsumtif,” ujar dia.
Di Kota Mataram, Sucor Sekuritas menggandeng Kafe Halocibo yang berlokasi di Jalan Pejanggik, tepatnya di Kompleks MyStyle Lombok seberang Mataram Mall. Dengan kerjasama ini, diharapkan Kafe Halocibo dapat menjadi ‘rumah’ bagi para Cuantroopers (sebutan Nasabah Sucor Sekuritas) di Kota Mataram dan sekitarnya untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai bagaimana berinvestasi saham secara tepat.
Adapun di kategori perusahaan sekuritas dengan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) menengah yakni senilai Rp 300 miliar-Rp 500 miliar, Sucor membukukan pertumbuhan nilai transaksi paling fantastis dibandingkan dengan AB lain dalam kelompok yang sama.
Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per September 2021 nilai transaksi Sucor mencapai Rp 71,7 triliun, melesat dari Rp 29,5 triliun tahun lalu. "Secara year on year (yoy) broker dengan kode AZ ini mencetak pertumbuhan nilai transaksi tertinggi, yakni 143%," ujar Bernadus.
Selain itu, Sekuritas ini juga mencetak pertumbuhan kinerja dengan lonjakan pendapatan dan laba bersih. Penyumbang utamanya adalah lompatan komisi transaksi perantara efek yang melesat 146% per September 2021 menjadi Rp 74,8 miliar.