"Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dimana Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,6 miliar,” kata Wewy.
Untuk mempertahankan kinerja positif tersebut, YELO terus melakukan percepatan ekspansi layanan internet cepat dan terjangkau. Langkah tersebut merupakan bagian dari transformasi YELO di tahun ini sebagai digital ISP (Internet Service Provider) berbasis kabel fiber optic yang menyediakan internet cepat dengan harga terjangkau ke seluruh pelosok desa yang terbentang sepanjang Pulau Jawa.
Melalui layanan terbaru dengan nama Viberlink, Perseroan optimis dapat menghasilkan kinerja yang baik hingga akhir tahun 2022.
Wewy menambahkan, melihat peluang akan kebutuhan internet yang semakin tinggi dan ditambah dukungan Pemerintah dalam pengembangan konektivitas di seluruh pelosok desa di pulau Jawa, kami optimis dapat melanjutkan kinerja positif Perseroan yang sudah dicapai sejak tahun lalu.
“Ekspansi bisnis YELO ke bidang digital ISP dimulai sejak YELO resmi mengakuisisi 99 persen saham PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP) pada awal tahun ini," katanya.