Sinyal perlambatan laju pemangkasan suku bunga mulai merebak, seiring laju pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam yang kuat, ditambah inflasi yang belum menunjukkan penurunan signifikan, sehingga menjadi tantangan bagi kebijakan moneter The Fed.
Melansir Investing, Minggu (15/12/2024) waktu Jakarta, Gubernur Fed, Jerome Powell sebelumnya menyatakan ketahanan ekonomi AS saat ini melebihi ekspektasi mereka.
Hal ini memberikan peluang bagi bank sentral untuk bersikap lebih hati-hati dalam memutuskan langkah pelonggaran moneter masa mendatang.
Selain itu, faktor politik dalam negeri, seperti terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden juga menambah kecemasan.
Kebijakan Trump dikenal pro-pertumbuhan, salah satunya tarif impor yang agresif, yang diperkirakan dapat memicu tekanan inflasi lebih besar di masa depan.
Mengukur Arah Indeks Wall Street