Tak hanya sukuk, menurut Sri, penerbitan obligasi negara juga menunjukkan tren serupa, dengan peningkatan jumlah investor yang juga meningkat cukup signifikan.
"Bahkan, investor sukuk tabungan juga mengalami peningkatan yang sangat pesat," tutur Sri.
Kondisi ini, disebut Sri, menggambarkan betapa banyaknya potensi dari investor ritel di dalam komunitas Indonesia yang perlu digarap bersama.
“Saya sangat bahagia tadi, jumlah investor, terutama individual, yang mencapai lebih dari 10 juta, dan mayoritas adalah mereka yang usia di bawah 40 tahun. Ini merupakan gambaran yang luar biasa. Inilah generasi muda yang nanti akan terus menjadi pelaku bursa, baik dia akan (lebih aktif) di bursa saham, bursa surat berharga negara (SBN) Indonesia maupun surat berharga lainnya," tegas Sri. (TSA)