IDXChannel - Minat masyarakat Indonesia dalam hal berinvestasi memang meningkat pesat pasca era pandemi COVID-19.
Tak hanya dalam bentuk emas, properti atau saham yang jamak dilakukan selama ini, kini beragam portofolio lain juga tak luput dari buruan masyarakat dalam berinvestasi.
Tak terkecuali sukuk ritel yang diterbitkan oleh pemerintah. Tren positif tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, di mana realisasi penjualan sukuk ritel sejauh ini disebut mencatatkan kinerja yang positif.
Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu mencatat penjualan sukuk ritel untuk yang Rp10 triliun habis hanya dalam waktu beberapa menit diterbitkan.
"Anak buah Saya mengatakan bahwa lebih susah beli sukuk ritel daripada beli tiket Blackpink katanya. Untung Saya tahu Blackpink itu apa,” ujar Sri, dalam Peresmian Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2022, Jumat (30/12/2022).
Tak hanya sukuk, menurut Sri, penerbitan obligasi negara juga menunjukkan tren serupa, dengan peningkatan jumlah investor yang juga meningkat cukup signifikan.
"Bahkan, investor sukuk tabungan juga mengalami peningkatan yang sangat pesat," tutur Sri.
Kondisi ini, disebut Sri, menggambarkan betapa banyaknya potensi dari investor ritel di dalam komunitas Indonesia yang perlu digarap bersama.
“Saya sangat bahagia tadi, jumlah investor, terutama individual, yang mencapai lebih dari 10 juta, dan mayoritas adalah mereka yang usia di bawah 40 tahun. Ini merupakan gambaran yang luar biasa. Inilah generasi muda yang nanti akan terus menjadi pelaku bursa, baik dia akan (lebih aktif) di bursa saham, bursa surat berharga negara (SBN) Indonesia maupun surat berharga lainnya," tegas Sri. (TSA)