sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sunindo (SUNI) Kantongi Laba Rp100,9 Miliar pada 2023, Melambung 102 Persen

Market news editor Atikah Umiyani/MPI
01/04/2024 15:30 WIB
PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) membukuan laba bersih hingga akhir 2023 sebesar Rp100,9 miliar.
Sunindo (SUNI) Kantongi Laba Rp100,9 Miliar pada 2023, Melambung 102 Persen (foto atikah)
Sunindo (SUNI) Kantongi Laba Rp100,9 Miliar pada 2023, Melambung 102 Persen (foto atikah)

IDXChannel - Emiten produsen pipa industri minyak dan gas (migas) PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) membukuan laba bersih hingga akhir 2023 sebesar Rp100,9 miliar. Realisasi ini naik 102,1% dibandingkan periode 2022.

Direktur Utama SUNI, Willy Johan Chandra mengatakan, capaian laba bersih ini juga mencapai 112,3% dibandingkan target perseroan pada 2023. 

Dia menambahkan, pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha yang meningkat sebesar 72,0% YoY pada kuartal IV-2023, sehingga perseroan mencatatkan pendapatan usaha hingga akhir 2023 sebesar Rp762,4 miliar atau tumbuh sebesar 41,1% YoY. 

"Pertumbuhan pendapatan usaha ini ditopang oleh segmen penjualan yang meningkat tajam pada kuartal IV-2023 sebesar 84,5% YoY," ujar Willy dalam konferensi pers kinerja SUNI sepanjang 2023 di The Langham Hotel, Jakarta, Senin (1/4/2024). 

"Hingga akhir 2023, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha dari segmen penjualan sebesar Rp759,1 miliar atau meningkat 46,7% YoY," jelasnya.

Willy menuturkan, pendapatan usaha meningkat secara signifikan ini juga sejalan dengan pertumbuhan volume penjual OCTG tubing dan casing yang tumbuh masing-masing sebesar 10,5% YoY dan 304,7% YoY. 

Dia bilang, seiring dengan pertumbuhan laba bersih, SUNI bisa meningkatkan ekuitas sebesar 54,5% YoY menjadi Rp588,3 miliar dan menjaga rasio-rasio keuangan berdasarkan ketentuan kredit. 

"Salah satunya, perseroan menjaga rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,3 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali," terangnya.

Total liabilitas juga meningkat sebesar 32,9% YoY disebabkan oleh peningkatan utang finansial menjadi Rp73,4 miliar dibandingkan utang sebelumnya sebesar Rp6,2 miliar untuk kredit investasi dan modal kerja perseroan. 

Peningkatan utang finansial ini masih dalam komposisi yang wajar karena SUNI masih menjaga current ratio pada level 3,9 kali dan memiliki kas yang jauh lebih besar dari pada utang finansial.

"Dengan kondisi neraca yang sangat kuat ini, SUNI masih memiliki kemampuan untuk melunasi kewajibannya dan mendanai investasi ke depan. Seiring dengan peningkatan liabilitas yang sebagian besar digunakan untuk ekspansi, aset perseroan juga meningkat sebesar 48,4% YoY terutama untuk aset bangunan, mesin serta persediaan Perseroan," tutur Willy.

Lebih lanjut Willy menerangkan, SUNI mampu menjaga arus kas tetap positif sebesar Rp84,5 miliar, atau meningkat sebesar 166,4% YoY pada kuartal IV-2023. Arus kas dari aktivitas pendanaan meningkat signifikan sebesar 57,9 kali lipat hingga akhir 2023 menjadi Rp174,1 miliar, sebagian besar berasal dari IPO yang dilakukan Perseroan. 

Arus kas dari aktivitas investasi juga meningkat sebesar 26,7 kali lipat menjadi Rp121,3 miliar disebabkan oleh akuisisi strategic asset PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam yang merupakan aset vital bagi SUNI dalam memproduksi seamless pipes atau OCTG tubing secara in-house dan menjamin ketersediaan produk perseroan. 

Selain meningkatkan kepemilikan di RTM, SUNI juga akan meningkatkan kapasitas produksi dua kali lipat dengan pembangunan plant 2 RTM di Batam pada 2024.

Dengan demikian, Willy menekankan bahwa kinerja SUNI 2023 melampaui target perseroan dengan implementasi beberapa langkah strategis. 

Pada tahun lalu, perseroan menjalin hubungan yang baik dengan regulator secara aktif berpartisipasi dalam Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) bersama SKK Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM. 

Katanya, SUNI juga meningkatkan kepemilikan saham pada RTM, guna menjamin ketersediaan produksi in-house OCTG tubing serta menambah kapasitas produksi RTM dengan pembelian lahan dan mesin untuk plant 2 di Batam. 

"Selain itu, SUNI juga telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), and PT Kris Setiabudi Utama untuk menyediakan produk yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional, serta melakukan proses IPO," tandas Willy.

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement