IDXChannel - Hero Supermarket Tbk (HERO) membalik kerugian menjadi laba pada 2022. Perseroan membukukan laba Rp59,11 miliar, berbalik dari akhir 2021 yang merugi sebesar Rp963,52 miliar. Pendapatan bersih perseroan tercatat naik hingga akhir Desember 2022 lalu menjadi sebesar Rp4,43 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp3,48 triliun.
Presiden Direktur HERO, Patrik Lindvall mengungkapkan bahwa, kinerja positif perseroan ditopang oleh adanya pelonggaran pembatasan terkait pandemi Covid-19, utamanya di semester kedua tahun 2022.
“Sebuah peningkatan yang signifikan dibandingkan kinerja tahun sebelumnya, hal ini didukung oleh keuntungan dari divestasi beberapa properti yang dimiliki,” kata Patrik dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (20/3/2023).
Dua lini bisnis perseroan yakni Guardian dan IKEA membukukan kinerja tahunan yang positif. Ia bilang, Guardian membukukan pertumbuhan dua digit dalam penjualan like-for-like sepanjang tahun, sementara IKEA juga membukukan pertumbuhan penjualan year on year yang solid.
Gerai-gerai Guardian yang berlokasi di mal premium dan area wisata menuai keuntungan dari pertumbuhan jumlah kunjungan pelanggan yang terus meningkat.
Hal ini berdampak signifikan terhadap pertumbuhan profitabilitas untuk tahun 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mana profitabilitas tersebut juga ditopang dari berbagai pertumbuhan kategori produk.
Sementara IKEA turut mencatatkan kinerja positif berkat peningkatan jumlah kunjungan pelanggan dan pelonggaran pembatasan pemerintah pada kapasitas operasional, serta jam perdagangan. Selain itu, kendala rantai pasokan global yang berdampak pada ketersediaan stok di semester pertama telah membaik di kuartal ketiga dan berdampak positif terhadap peningkatan aktivitas perdagangan dibandingkan dengan semester pertama.
“Di samping itu, kontribusi peningkatan kinerja penjualan Hero Supermarket juga diperoleh dari optimalisasi rangkaian produk dengan menghadirkan lebih dari 2.000 produk baru sejak awal tahun 2022,” lanjut Patrik.
Baik Guardian maupun IKEA, kata Patrik, keduanya akan berfokus untuk mendorong pertumbuhan aksesibilitas bagi pelanggan, memperkuat ekosistem digital dan kapabilitas omnichannel, memperkuat proposisi nilai, serta optimalisasi rangkaian produk yang disesuaikan dengan demografi pelanggan tertentu.
Sementara itu, melanjutkan tinjauan strategis perseroan untuk beralih dari merek Giant pada semester kedua tahun 2021, perseroan berhasil melakukan divestasi tiga properti yang dimiliki pada kuartal kedua tahun 2022.
Hasil dari transaksi tersebut telah memperkuat posisi keuangan HERO, guna mendukung profitabilitas di masa mendatang. Di Januari 2023, HERO juga telah menjual satu properti lainnya yang akan lebih memperkuat posisi keuangan perseroan.
“Kinerja bisnis diperkirakan akan terus membaik di tahun 2023, namun kami akan tetap mencermati dampak tekanan inflasi dan perubahan sentimen konsumen,” ujar dia.
Lebih lanjut, perseroan akan tetap berkomitmen untuk berinvestasi pada bisnis utamanya dan membangun pondasi, untuk memposisikan perseroan agar menghasilkan pertumbuhan yang solid dan berkelanjutan dalam jangka menengah hingga panjang.
(SLF)