Di samping itu, beban penjualan dan pemasaran EXCL juga menanjak 4,66% yoy mencaai Rp1,97 triliun. Sedangkan beban gaji dan kesejahteraan karyawan bertambah 11,06% yoy menjadi Rp892,88 miliar.
Kendati beban yang dipikul cukup besar, perseroan mengantongi keuntungan dari penjualan dan sewa-balik menara mencapai Rp340,15 miliar, dan laba dari entitas asosiasi sebanyak Rp9,62 miliar. Kedua capaian ini terlihat lebih tinggi dari periode sama tahun lalu.
Performa keuangan dalam kurun waktu sembilan bulan pertama tahun 2022 ini membuat laba per saham dasar EXCL menyusut menjadi Rp93, dari semula Rp95.
Neraca keuangan EXCL per 30 September 2022 menunjukkan terdapat kenaikan total aset sebanyak 12,26% menjaadi Rp81,67 triliun, dari akhir 2021 di level Rp72,75 triliun. Kewajiban pembayaran utang atau liabilitas membengkak 15,75% mencapai Rp60,96 triliun, sedangkan modal/ekuitas tumbuh 3,09% senilai Rp20,71 triliun, dengan saldo yang belum ditentukan penggunaannya mencapai Rp7,42 triliun.
Hingga akhir September 2022, EXCL menggenggam kas bersih dari aktivitas operasi sebanyak Rp11,86 triliun. Perseroan terlihat mengeluarkan kas sebanyak Rp9,28 triliun untuk investasi, antara lain seperti pembelian aset tetap sebanyak Rp6,41 triliun, serta akuisisi entitas asosiasi baru sebanyak Rp2,64 triliun.