sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tahun Lalu Cuan 10 Ribu Persen, Simak Nasib Saham DCI Indonesia (DCII) Saat Ini

Market news editor Melati Kristina - Riset
01/08/2022 14:52 WIB
PT DCI Indonesia (DCII) jadi emiten data center dengan kapasitas terbesar di Tanah Air. Bagaimana kinerja sahamnya?
Tahun Lalu Cuan 10 Ribu Persen, Simak Nasib Saham DCI Indonesia (DCII) Saat Ini. (Foto: MNC Media)
Tahun Lalu Cuan 10 Ribu Persen, Simak Nasib Saham DCI Indonesia (DCII) Saat Ini. (Foto: MNC Media)

Sebagaimana dilansir dalam laporan keuangan emiten pada semester I-2022, DCII mencetak pendapatan bersih sebesar Rp458,17 miliar. Adapun pada periode ini, DCII berhasil membukukan laba bersihnya sebesar Rp143,01 miliar atau tumbuh 29,28 persen secara yoy.

Pendapatan DCII sebagian besar disumbang oleh segmen jasa colocation yang kontribusinya mencapai 94,76 persen. Adapun segmen ini menyumbang Rp434,14 miliar terhadap pendapatan DCII pada semester I-2022.

Sementara sektor jasa lain-lain juga menyumbang sebanyak Rp11,72 miliar terhadap pendapatan. Sedangkan pendapatan DCII sebagian besar berasal dari pihak ketiga, yakni sebesar Rp210,72 miliar.

DCII dikendalikan oleh Crazy Rich Indonesia

Emiten data center, DCII, dikendalikan oleh Toto Sugiri yang merupakan salahsatu pendiri sekaligus menjabat sebagai Presiden Direktur perusahaan ini.

Diketahui, Toto Sugiri telah lama menggeluti bidang teknologi, khususnya industri teknologi informasi di Tanah Air. Keterlibatannya dimulai sejak ia mendirikan perusahaan perangkat lunak pada 1989 silam.

Ia mendirikan PT Sigma Cipta Caraka yang kala itu dibangunnya dengan modal sekitar USD200 ribu atau sekitar Rp352,6 juta untuk kurs rupiah pada saat itu (Rp1.763 per USD).

Akan tetapi, ia harus menjual sebesar 80% kepemilikan saham Sigma kepada PT Telkom Indonesia (TLKM) senilai USD35 juta dan 20% sisanya dijualnya seharga USD9 juta pada 2008 yang kemudian diakuisisi oleh TLKM pada tahun 2010.

Toto kemudian mendirikan PT Indointernet (EDGE) yang menjadi penyedia layanan internet pertama di Indonesia pada 1994. Perusahaan ini akhirnya ikut melantai di bursa pada 2021 lalu.

Setelah itu, pada 2011, ia bersama enam pendiri lainnya mendirikan Data Center Indonesia atau DCII yang menjadi perusahaan data center pertama dan terbesar di Indonesia.

Perusahaan ini juga menempati posisi ke-4 di Asia Tenggara sebagai pusat penyimpanan data server dan layanan ruang pusat data bagi kliennya.

Bersama dua pendiri lainnya, ia telah menjadi miliarder dan masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia pada 2021 yang dirilis oleh Forbes.

Dilansir dari Bloomberg Billionaires Index, pria berusia 68 tahun tersebut juga menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaannya yang diperkirakan mencapai USD2,5 miliar atau setara dengan Rp35,75 triliun (asumsi kurs Rp14.300).

Apalagi, saat ini Toto memegang posisi strategis sebagai Presiden Direktur DCI Indonesia dengan kepemilikan saham perusahaan sebanyak 29,9% atau setara 712,8 juta lembar saham. (ADF)

Periset: Melati Kristina

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement