sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tahun Lalu Cuan 10 Ribu Persen, Simak Nasib Saham DCI Indonesia (DCII) Saat Ini

Market news editor Melati Kristina - Riset
01/08/2022 14:52 WIB
PT DCI Indonesia (DCII) jadi emiten data center dengan kapasitas terbesar di Tanah Air. Bagaimana kinerja sahamnya?
Tahun Lalu Cuan 10 Ribu Persen, Simak Nasib Saham DCI Indonesia (DCII) Saat Ini. (Foto: MNC Media)
Tahun Lalu Cuan 10 Ribu Persen, Simak Nasib Saham DCI Indonesia (DCII) Saat Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Data center diproyeksikan memiliki potensi yang cerah di masa mendatang seiring berkembangnya sektor ini di Tanah Air.

Menurut laporan Mordor Intelligence, pasar data center di Tanah Air pada 2021 sudah mencapai USD1,67 miliar dan akan terus bertumbuh menjadi USD3,43 miliar pada 2027 mendatang.

Di samping itu, permintaan data center di Tanah Air juga diperkirakan akan tumbuh hingga 1.576 megawatt (MW) pada tahun 2030.

Data center merupakan fasilitas yang dikelola untuk kebutuhan sistem dan komponen komputer meliputi penyimpanan data (database) dan telekomunikasi. Selain itu, fungsi data center adalah sebagai penempatan server untuk website serta database.

Tingginya permintaan data center di Indonesia dapat membuka peluang bisnis industri ini, mengingat total kapasitas data center eksisting di Tanah Air per akhir 2021 hanya sebanyak 81 MW.

Menurut laporan Baxtel, Cushman & Wakefield, kapasitas data center terbesar di Tanah Air dimiliki oleh PT DCI Indonesia Tbk (DCII), yakni mencapai 37 MW. Tak hanya memiliki kapasitas terbesar, emiten ini juga tengah membangun data center di Indonesia.

Adapun selama dekade terakhir, emiten ini telah menggelontorkan USD210 juta untuk membangun data center seluas 8,5 hektar di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.Sementara kapasitas dari data center ini dapat ditingkatkan hingga 300MW untuk memenuhi permitaan di masa depan.

Dilansir dari data RTI per Jumat (29/7), perusahaan data center dengan kapasitas terbesar di Indonesia ini memiliki kapitalisasi pasar hingga Rp84,98 triliun.

Pada Mei 2021 lalu, Anthoni Salim dari Salim Group meningkatkan kepemilikannya di DCII menjadi 11 persen guna menjadi mitra strategis dalam pengelolaan data center di Tanah Air.

Melalu kesepakatan tersebut, DCII akan mengelola data center sebesar 15 MW milik Salim Group yang dapat diperluas hingga 600 MW seiring bertambahnya permintaan di masa mendatang.

Sempat Melesat setelah IPO, Saham DCII Anjlok Tahun Ini

Saham DCII mengalami lonjakan harga sejak perdana melakukan initial public offering (IPO) pada 6 Januari 2021 lalu.Hampir setiap hari selama sebulan usai melantai, saham DCII langsung melesat tembus auto reject atas (ARA).

Melesatnya saham DCII turut didorong oleh bisnis data center yang sedang tumbuh subur sepanjang 2021. Asal tahu saja, sepanjang 2021 harga saham DCII sudah tembus  10.370 persen.

Tak pelak lagi, saham DCII menjadi top gainers teratas selama tahun lalu.

Adapun data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Senin (1/8) pada perdagangan sesi I mencatat, harga saham DCII sudah naik menuju Rp36.000/saham dibanding harga penawaran perdananya yakni Rp420/saham.

Meski mengalami kinerja saham yang cemerlang tahun lalu, emiten ini tidak dapat mempertahankan performa sahamnya di zona hijau sepanjang 2022. Menurut BEI, per Senin (1/8) pada pukul 10.15, kinerja saham year to date (ytd) DCII minus 18,14 persen.

Walaupun kinerja saham DCII anjlok tahun ini, keuangan emiten data center ini selama semester I-2022 masih mencatatkan kinerja yang apik. Adapun secara tahunan (year on year/yoy), pendapatan bersih DCII masih bertumbuh hingga 22,10 persen.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement