“Kami mempertahankan kehadiran di Asia dan di Vinda melalui lisensi berkelanjutan atas merek-merek Essity, dengan persyaratan keberlanjutan dalam hal pengadaan, produksi, dan kolaborasi dalam inovasi dan pemasaran,” imbuh perusahaan.
Kesepakatan Vinda ini membuat eksistensi keluarga Tanoto di bidang pulp dan kertas semakin solid, yang mencakup pabrik-pabrik di China hingga perkebunan di Indonesia.
Masih mengutip Bloomberg News, bisnis pulp dan kertas milik Tanoto sempat mendapat sorotan karena masalah lingkungan.
Sebuah laporan awal tahun ini dari organisasi lingkungan termasuk Greenpeace menuduh RGE mengandalkan deforestasi dalam rantai pasokannya, meskipun ada komitmen untuk menghilangkan praktik tersebut.
Sebagai tanggapan, RGE membantah laporan tersebut dan semua unit bisnis beroperasi sesuai dengan kerangka keberlanjutannya, termasuk kebijakan eksplisit ‘tanpa deforestasi’.