Jenny mengungkapkan alasan bubarnya dua anak usaha perseroan tersebut karena sudah tidak aktif lagi menjalankan kegiatan usahanya.
"Pembubaran dan penghapusan badan hukum tersebut dilakukan mengingat SGQ Batubara (A) Pte. Ltd. dan SGQ Singapore Investment Company Pte. Ltd. sudah tidak aktif lagi menjalankan kegiatan usahanya di bidang perusahaan holding, sehingga dengan demikian struktur korporasi perseroan akan menjadi lebih efisien," jelasnya.
Jenny menegaskan, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha perseroan dengan pembubaran anak usaha perseroan di Singapura tersebut.
Dari data RTI Business, saham BYAN hari ini (22/4) berakhir melemah 0,92 persen ke level 18.925. Nilai transaksi emiten batu bara tersebut tercatat sebesar Rp457,94 juta dengan volume 24,10 ribu saham dan frekuensi sebanyak 32 kali.
(FAY)