sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tak Sepakat Pembatasan Harga Gas di Uni Eropa, Ini Alasan Jerman

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
12/12/2022 07:07 WIB
Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) juga telah memperingatkan bahwa proposal Uni Eropa dapat membahayakan stabilitas keuangan dan karenanya perlu dir
Tak Sepakat Pembatasan Harga Gas di Uni Eropa, Ini Alasan Jerman (foto: MNC Media)
Tak Sepakat Pembatasan Harga Gas di Uni Eropa, Ini Alasan Jerman (foto: MNC Media)

IDXChannel - Di tengah kondisi tekanan krisis energi yang semakin memberatkan, negara-negara Uni Eropa justru dihadapkan pada perdebatan besar terkait sikap kelompok 27 negara itu terhadap usulan pembatasan harga gas untuk diterapkan di seluruh wilayah Benua Biru.

Perdebatan ini bersumber pada upaya masing-masing negara Uni Eropa untuk bertahan dari tekanan krisis energi, yang dipicu oleh penghentian pengiriman gas Rusia ke Eropa, sehingga membuat biaya bahan bakar melonjak dan pada akhirnya memantik terjadinya inflasi.

Dalam perdebatan tersebut, sebanyak 15 negara, termasuk Italia, Polandia, dan Belgia, kukuh menginginkan pembatasan harga demi menekan agar biaya bahan bakar yang diterapkan di masyarakat tidak semakin melambung tinggi.

Yang menarik, Prancis yang sebelumnya telah mengisyaratkan dukungannya pada upaya pembatasan, pekan ini justru menyerukan keprihatinannya terhadap potensi kejatuhan di pasar keuangan.

Langkah Prancis ini dinilai berpotensi menggembosi kubu pro-pembatasan harga, yang terdiri dari Belgia, Bulgaria, Kroasia, Yunani, Italia, Latvia, Lituania, Malta, Polandia, Romania, Slovenia, dan Slovakia.

Oleh negara-negara tersebut, sikap yang ditunjukkan Prancis justru bakal memperkuat pemikiran skeptis di kalangan masyarakat Eropa, yang pada akhirnya justru semakin mementahkan rencana pembatasan harga.

Sementara, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) juga telah memperingatkan bahwa proposal Uni Eropa dapat membahayakan stabilitas keuangan dan karenanya perlu dirancang ulang.

Atas kondisi dilematis tersebut, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (9/12/2022), usulan datang dari Komisi Eropa agar langkah pembatasan harga yang telah ditetapkan bulan lalu harus disetujui ulang oleh para Menteri Energi masing-masing negara, pada 13 Desember 2022 mendatang di Brusssel.

Dalam momen tersebut, diyakini bakal terjadi negosiasi besar-besaran antara kedua kubu, yang dengan hanya menyisakan beberapa hari tersisa, oleh sejumlah kalangan pengamat justru diragukan bakal benar-benar mampu menyatukan suara untuk menjadi sikap bersama dari 27 negara anggota Uni Eropa. (TSA)

Penulis: Mila Pertiwi

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement