sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tarif Kargo Naik, Ekspor Tuna di Aceh Terpaksa Berhenti

Market news editor Fahmi Abidin
21/02/2019 16:00 WIB
PT Angkasa Pura Kargo mengakui kenaikan tarif kargo memengaruhi volume kargo yang turun hampir 20 persen, bahkan ekspor tuna di Aceh terpaksa berhenti.
Tarif Kargo Naik, Ekspor Tuna di Aceh Terpaksa Berhenti. (Foto: Ist)
Tarif Kargo Naik, Ekspor Tuna di Aceh Terpaksa Berhenti. (Foto: Ist)

Menurut dia, penurunan ini terjadi hampir di semua bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II. Volume kargo yang paling banyak mengalami penurunan adalah Bandara Internasional Soekarno Hatta yang selama ini menjadi penyumbang terbesar dari total kargo perusahaan.

"CGK, tetap di sana. Karena jadi hub internasional. Nomor dua Bandara Kualanamu, Palembang, dan Minangkabau. Menurut saya, AP I juga hampir sama tapi tidak tahu datanya," kata dia.

Tahun ini, Angkasa Pura Kargo menargetkan dapat mengangkut volume kargo hingga 1 juta ton. Sementara, tahun lalu pihaknya berhasil merealisasikan sekitar 940.000 ton volume kargo di mana 736.000 ton melalui Bandara Soetta dan sisanya dari 15 bandara lainnya.

"Kita mau nambah lagi 60.000 ton. Minimal 1 juta ton. Makanya kita undang-undang freighter kan. Mereka operasikan pesawat Boeing 737 sebanyak 200 kalau tidak salah. Kapasitasnya 15 ton," tuturnya.

Sementara itu, Tarif kargo pesawat naik hampir tiga kali lipat, membuat pengusaha di Aceh terpaksa menyetop ekspor ikan tuna ke Jepang. Biasanya, tarif ekspor ke Jepang hanya Rp 22.000 per kilogram. Namun, sejak Januari 2019 harga kargo pesawat ke Jepang naik menjadi Rp 60.000 per kilogram.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement