"Sebagian besar mitra manufaktur kami sudah melakukan investasi secara lokal, dan sebagian besar transaksi pembelian kami menggunakan Rupiah. Hal ini membantu meredam dampak langsung dari perang tarif tersebut," tutur dia.
Untuk menjaga kinerja di tengah ketidakpastian global, Erajaya menerapkan sejumlah strategi efisiensi operasional.
Perseroan mengoptimalkan produktivitas di seluruh lini bisnis melalui pemanfaatan teknologi digital, otomatisasi proses, penyempurnaan rantai pasok, serta penguatan kapabilitas sumber daya manusia melalui program pelatihan berkelanjutan.
"Dengan pendekatan ini, kami optimistis dapat menjaga daya saing, meningkatkan kinerja, dan memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar Hasan.
Ke depan, Erajaya berharap tensi perdagangan global dapat mereda, sehingga stabilitas nilai tukar dan iklim usaha kembali kondusif untuk mendukung kesinambungan pertumbuhan bisnis perseroan.