Selain itu, Malaysia juga mencatatkan depresiasi di 2,1% dan dari sisi China juga 1,99%. Dengan spekulasi bahwa interest rate akan higher for longer karena inflasinya belum jinak, ada capital outflow terjadi khususnya pasar saham.
Saat ini, pasar saham mengalami outflow Rp8,82 triliun. Sedangkan surat berharga negara (SBN) sudah mengalami positif di Rp13,56 triliun pada posisi April 2024.
"Kalau kita lihat compression antara yield indonesia bond dengan USD masih relatif terjaga, artinya trust terhadap APBN dan prospek ekonomi indo masih bisa kita jaga, meskipun dalam situasi yang cukup turbulance pada april lalu. Ini memang karena image dan track record indo sudah cukup dikenal sehingga mereka tidak mudah mengubah sentimennya, ini hal yang bagus dan positif yang harus kita jaga," jelas Menkeu.
(DES)