Langkah ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan Telkom untuk memperkuat posisi sebagai mitra utama dalam akselerasi digitalisasi di segmen pemerintahan dan korporasi, ekosistem untuk korporasi besar, serta perluasan layanan IndiBiz untuk menjangkau pasar UMKM melalui jaringan Telkom Regional di seluruh Indonesia.
"Dengan fondasi infrastruktur digital yang kuat dan inovasi yang berkelanjutan, Telkom senantiasa berkomitmen menghadirkan solusi digital terbaik bagi pelanggan B2B di berbagai sektor industri," katanya.
Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,9 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan normal sebesar 0,9 persen YoY, ditopang oleh pendapatan sewa menara sebagai kontributor utama.
Pertumbuhan pendapatan perusahaan juga didorong oleh pendapatan layanan serat optik yang meningkat sebesar 23,8 persen YoY, sejalan dengan strategi perusahaan memperluas bisnis Fiber-to-the-Tower guna memperkuat portfolio produk.
EBITDA dan laba bersih juga tumbuh sebesar Rp5,8 triliun dan Rp1,5 triliun dengan margin EBITDA meningkat menjadi 83,8 persen. Pencapaian pertumbuhan ini merupakan hasil dari upaya perusahaan dalam disiplin pada pengelolaan biaya.