Tahap pertama proses pengalihan aset serat optik dari Telkom ke Infranexia akan dimulai pada akhir 2025. Transfer seluruh aset ditargetkan rampung tahun depan dengan total nilai aset Infranexia diperkirakan menembus Rp150 triliun.
Manajemen Telkom menjelaskan, tujuan utama Telkom menyiapkan Infranexia untuk meningkatkan penggunaan atau utilisasi serat optik lewat skema berbagi jaringan (network sharing). Saat ini, tingkat utilisasi aset baru mencapai 40 persen karena hanya digunakan oleh Telkomsel.
Saat ini manajemen tengah menyiapkan struktur organisasi dan kapasitas finansial Infranexia yang akan mengelola aset jumbo Telkom. Secara rinci, persiapan ini mencakup penguatan identitas komersial, finansial, dan tata kelola perusahaan.
Pada tahap pertama sekitar 50 persen aset akan dialihkan, meliputi access, aggregation, backbone, serta aset pendukung lain.
Saat ini, backbone serat optik Telkom telah mencapai 179 ribu kilometer (km) atau empat kali keliling bumi. Aset ini tersebar di 501 kota dengan cakupan domestik 114.450 km dan 64.700 km internasional.
(Dhera Arizona)