IDXChannel - Meski berada di tengah iklim perekonomian yang penuh tantangan dan ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 serta datangnya banyak perusahaan mengalami stagnasi pertumbuhan, nyatanya Provinsi Jawa Barat sebelumnya berhasil membukukan realisasi investasi hingga menembus Rp86,3.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan capaian investasi di daerahnya yang berada di peringkat pertama secara nasional. Investasi yang dikumpulkan untuk daerah Jawa Barat adalah Rp86,3 triliun dari target di 2020 sebesar Rp90.
Dalam program Market Review IDX Channel, Kamis (12/11/2020), Kang Emil, sapaan akrabnya, mengungkapkan salah satu investasi terbesar adalah investasi Petrochemical di Indramayu dengan total mencapai Rp300 triliun. Meskipun demikian realisasinya akan dilakukan secara bertahap.
Tak hanya itu, akan ada pabrik untuk mobil listrik juga yang akan dibangun di wilayah Jawa Barat. Di mana perusahaan mobil asal Korea Selatan menaruh minat untuk investasi sebesar Rp40 triliun.
“Salah satu investasi terbesar walaupun realisasinya masih dicilcil adalah Rp300 triliun, petrokimia di Indramayu itu skala paling masif ya USD22 miliar, belum mobil listriknya Hyundai sekitar Rp40-an triliun dan teknologi lain,” ujarnya, pada Kamis (12/11/2020).
Salah satu kekuatan industri di Jawa Barat, ditegaskan Kang Emil adalah di sektor manufaktur. Tak heran jika Jawa Barat dijuluki sebagai rumah bagi industri manufaktur di Indonesia. “Jadi Jawa Barat kekuatannya satu manufaktur karena semua industri ngumpulnya di Jawa Barat. Jadi Jawa Barat itu homenya manufaktur, ”ujarnya.
Kedua adalah bencana pariwisata dengan masifnya pembangunan hotel dan apartemen. Bahkan Jabar paling cepat pemulihannya dibandingkan Bali. “Kedua ekonomi Jawa Barat ada pariwisata. Makanya pembangunan konstruksi hotel apartemen dan lain-lain banyak banget sekarang, ”tandasnya. (*)