Terlebih, sambung dia, dunia kini dihadapkan juga pada konflik geopolitik yang tengah terjadi hingga menyebabkan kenaikan harga-harga komoditas yang mendorong terjadinya inflasi tinggi di seluruh dunia, terutama di negara-negara maju.
"Dengan kata lain, tahun 2022 menjadi tahun yang brutal bagi perekonomian, termasuk bagi negara-negara besar di dunia," tandas Ibrahim.
Di samping itu, dia memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (4/1) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.590 - Rp 15.650.
(DES)