Robertus mencermati bahwa potensi IPO untuk emiten-emiten konsumsi ini menarik mengingat kebutuhannya selalu diperlukan di masyarakat.
"Consumer goods sekarang sudah semakin ketat, nah memenangkan persaingan di kanal digital ini juga menjadi hal yang sangat penting ke depannya. Bisa saja emiten-emiten memakai jasa cloud computing barangkali untuk bisa mengelola datanya," tambahnya.
Robertus mengimbau investor untuk tidak berspekulasi bahwa harga emiten IPO bakal langsung menguat. Namun, apabila investor meyakini prospek sektor konsumsi ini bagus, Robertus mempersilakan untuk bisa melakukan pembelian dengan analisa yang maksimal.
"Jangan spekulasi dulu, kita tahu membeli saham saat IPO itu bisa saja langsung ARA, tapi kan kenyataannya dari 10 saham IPO beberapa waktu lalu, hanya 4 saja yang positif," tukasnya.
Sebagai catatan, Cimory melepas 1.190.203.000 saham yang mewakili 15 persen dari modal disetor perseroan. Harga penawaran perdana yang ditawarkan sebesar Rp3.080 setiap saham. Dengan demikian, perseroan telah menghimpun dana sebesar Rp3,66 triliun