Sebelumnya, Presiden Prabowo disebut belum puas dengan dampak DHE SDA terhadap cadangan devisa (cadev) Indonesia. Pemerintah menyoroti bahwa pemberlakukan PP itu belum berdampak besar kepada cadev.
Sebagai informasi, per akhir September 2025, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa sebesar USD148,7 miliar. Jumlahnya mengalami penurunan dalam tiga bulan berturut-turut yakni pada bulan Juni, Juli, dan Agustus 2025.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.580 - Rp16.610 per USD.
(NIA DEVIYANA)