Anggie Ariesta
IDXChannel - Federal Reserve (The Fed) diproyeksi masih akan menaikkan suku bunga meskipun inflasi AS melandai. Sebelumnya dirilis data inflasi AS ternyata lebih rendah dibandingkan ekspektas, yaitu di 0,1% dibanding inflasi Februari yang naik 0,4% dalam 12 bulan terakhir.
Adapun hingga 31 Maret, Indeks Harga Konsumen (IHK) melonjak 5% dari kenaikan yoy terkecil sejak Maret 2021.
Equity Research PT Kanaka Hita Solvera, Raditya Krisna Pradana, menjelaskan inflasi secara tahunan berada di 5% di Maret. Sebelumnya di Februari berada di level 6% dan inflasi AS berada di level terendah selama 9 bulan terakhir.
"Sehingga boleh dibilang secara inflasinya itu sudah melandai. Yang perlu dijadikan benchmark target inflasi The Fed itu 2%," kata Raditya dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Kamis (13/4/2023).
Dengan demikian, Kanaka Hita Solvera masih memproyeksi The Fed akan menaikkan suku bunga yang mana secara proyeksinya The Fed akan menaikkan 25 basis poin.
"Kenapa? Karena yang pertama target inflasi The Fed sekitar 2% itu pasti akan diupayakan, sehingga pasti suku bunga akan dinaikkan. Namun, di sisi lain kemarin ada krisis perbankan yang terjadi kami melihat The Fed tidak terlalu hawkish menaikkan suku bunganya," jelas Raditya.
