IDXChannel - Harga minyak naik 2% pada sesi terakhir perdagangan Rabu (12/4/2023) ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan karena data inflasi AS yang mendingin. Rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS mendorong harapan Federal Reserve (The Fed) semakin dekat untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya dan meredam dampak kenaikan kecil minyak mentah AS.
Melansir Reuters, minyak mentah Brent ditutup naik USD1,72 atau 2.01%, menjadi USD87,33 per barel, tertinggi sejak akhir Januari 2023. Sementara US West Texas Intermediate ditutup naik USD1,73, atau 2,1% menjadi USD83,26, tertinggi dalam lima bulan.
IHK AS naik 0,1% pada Maret setelah naik 0,4% pada Februari 2023. Dalam 12 bulan hingga 31 Maret, IHK meningkat 5%, kenaikan tahunan terkecil sejak Mei 2021.
"IHK AS yang lebih lemah telah menimbulkan keraguan apakah Fed sekarang akan menaikkan suku bunga bulan depan," kata Fawad Razaqzada, analis pasar di broker StoneX.
"Menurunnya ekspektasi suku bunga mengurangi kekhawatiran resesi dan membantu mendukung harga aset berdenominasi dolar pada saat yang sama," imbuh dia.
Penasihat ekonomi utama Presiden AS Joe Biden dan mantan wakil ketua Federal Reserve, Lael Brainard, juga mengatakan dirinya melihat inflasi turun.
Dolar turun tajam setelah data tersebut. Mata uang AS yang lebih lemah membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Hedge fund membeli minyak berjangka di pasar selama beberapa hari terakhir untuk mengantisipasi peningkatan permintaan, kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.
Pasar mengabaikan peningkatan kecil dalam stok minyak mentah AS.