sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

The Fed Kaji Prospek Kenaikan Bunga Acuan di Akhir Tahun

Market news editor Dovana Hasiana/MPI
22/06/2023 09:52 WIB
penahanan suku bunga acuan di level lima hingga 5,25 persen pada akhir pertemuan dewan kebijakan The Fed dipastikan bukan merupakan jeda suku bunga.
The Fed Kaji Prospek Kenaikan Bunga Acuan di Akhir Tahun (foto: MNC Media)
The Fed Kaji Prospek Kenaikan Bunga Acuan di Akhir Tahun (foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserves (The Fed), tengah melihat prospek kenaikan suku bunga acuan pada akhir tahun.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Fed, Jerome Powell, dalam sambutannya kepada anggota parlemen di Capitol Hill. 

Menurut Powell, penahanan suku bunga acuan di level lima hingga 5,25 persen pada akhir pertemuan dewan kebijakan The Fed, Rabu (14/6/2023), bukan merupakan jeda suku bunga.

Bahkan, Powell melanjutkan, mayoritas pembuat kebijakan melihat dua kenaikan suku bunga sebesar seperempat poin lagi pada akhir tahun. 

"Kami tidak menggunakan kata ‘jeda’ dan saya tidak akan menggunakannya di sini hari ini. (Prospek untuk dua kenaikan suku bunga acuan lagi pada akhir tahun) adalah tebakan yang cukup bagus tentang apa yang akan terjadi jika ekonomi berkinerja seperti yang diharapkan," ujar Powell, dilansir Reuters, Kamis, (22/6/2023). 

Pasalnya, The Fed melihat pasar tenaga kerja masih kuat dan penurunan inflasi masih belum signifikan serta adanya pertumbuhan ekonomi yang moderat. 

Saat Powell berbicara, komentar dari pejabat Fed lainnya menunjukkan kontur perdebatan yang muncul di bank sentral mengenai apakah kenaikan suku bunga lebih lanjut akan, pada kenyataannya, diperlukan.

Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee mengatakan di forum Wall Street Journal bahwa dia merasa bank sentral berada dalam mode ‘wait and see’ saat data lebih lanjut masuk.

"Jika Anda tidak melihat kemajuan, itu adalah jawaban, jika Anda melihat kemajuan, itu juga jawaban," katanya.

Sementara, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, merupakan pembuat kebijakan pertama yang menyarankan Fed perlu menunggu setidaknya setelah pertemuan Juli untuk memutuskan kenaikan suku bunga lebih lanjut. 

Menurutnya, bertindak terlalu cepat pada titik ini dapat memperlambat kekuatan ekonomi ketika inflasi dapat terus turun dengan kebijakan moneter yang diterapkan. 

"Jika kita hanya menekan dengan kenaikan suku bunga tambahan, kita tidak perlu menguras terlalu banyak momentum dari ekonomi," pungkas Bostic. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement