IDXChannel - Saham Asia naik ke level tertinggi dalam empat bulan pada Jumat (16/6/2023) karena data ekonomi Amerika Serikat (AS) memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir dari kebijakan kenaikan suku bunganya.
Dilansir dari Reuters, indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,75% dan menuju kenaikan 2,8% dalam seminggu, kinerja mingguan terbaiknya sejak Januari.
Namun, kontrak berjangka saham Eropa lebih tenang, dengan Eurostoxx 50 berjangka naik 0,05%, DAX berjangka naik 0,10% dan FTSE berjangka turun 0,03%.
Pasar saham China memperpanjang kenaikan setelah bank sentral memangkas suku bunga pinjaman untuk pertama kalinya dalam 10 bulan untuk membantu pemulihan ekonomi yang goyah. Investor berharap lebih banyak stimulus dalam waktu dekat.
Indeks CSI 300 China naik 0,52% sementara Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,8%.
S&P 500 dan Nasdaq melonjak pada Kamis dan ditutup pada level tertinggi dalam 14 bulan setelah data menunjukkan penjualan ritel AS secara tak terduga naik pada Mei. Sementara itu, klaim pengangguran AS lebih tinggi dari yang diharapkan.
"Jika pasar tenaga kerja AS akhirnya mulai melemah, ini memberikan kredibilitas pada keputusan The Fed untuk menghentikan kenaikan," kata Ryan Brandham, kepala pasar modal global, Amerika Utara di Validus Risk Management. (WHY)