Sementara, pengamat saham sekaligus founder WH-Project, William Hartanto menjelaskan, transaksi negosiasi INCO tersebut bukan menjadi indikasi apa-apa. Ini lantaran, kata William kepada IDXChannel, Kamis (6/4), "Transaksi di pasar nego biasanya karena ada agenda tersendiri dari pembeli dan penjual yang tidak ingin melalui pasar reguler."
William melanjutkan, "Nilai transaksi di pasar nego tidak bisa dijadikan acuan untuk menilai likuiditas market juga, karena yang berlaku (yang menunjukkan optimisme pasar yang sebenarnya) adalah pasar reguler."
Selain itu, jelas William, dalam beberapa kasus, perdagangan saham di pasar nego adalah indikasi terjadinya distribusi.
"Namun, biasanya ini hanya terkonfirmasi pada saham-sagam yang strong uptrend. Kebetulan INCO tidak mengalami hal tersebut. Jadi saya ngga melihat ini sebagai indikasi yang jelek," pungkas William.
Sedangkan, analis senior Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Alfatih, juga menyebut ada nilai transaksi di saham INCO sebesar Rp12 triliun di pasar negosiasi.