Sementara inflasi inti, yang tidak termasuk komponen makanan dan energi hanya naik 0,2 persen secara bulanan dan 3,2 persen secara tahunan, di bawah ekspektasi pasar masing-masing sebesar 0,3 persen dan 3,3 persen, demikian melansir Investing, Rabu (15/1/2025).
Sayangnya pelaku pasar masih menyoroti rencana Presiden terpilih Donald Trump yang akan menerapkan tarif ketat pada mitra dagang global sebelumnya, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi lonjakan harga.
Adapun laporan keuangan sejumlah bank besar memberikan angin segar bagi pasar. Investor menyoroti sejumlah rilis lapkeu dari JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Wells Fargo yang melampaui ekspektasi analis.
Dari sisi pasar komoditas, ketidakpastian seputar sanksi minyak Rusia juga menjadi sentimen bagi harga. Para pedagang terus memantau potensi hilangnya pasokan dari Rusia, dan kemampuan untuk mencari sumber alternatif.
(DESI ANGRIANI)