Sebagai bagian dari penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk 2023, akan dilakukan penelaahan atas dampak transaksi terhadap saldo goodwill terkait Tokopedia. Penilaian tersebut kemudian perlu diaudit oleh auditor Perseroan dan hasil audit tersebut akan tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun 2023 yang akan dipublikasikan dalam kuartal I-2024.
"Setelah penyelesaian transaksi dan perubahan pengendalian Tokopedia terjadi dalam kuartal I-2024, Perseroan akan melakukan dekonsolidasi Tokopedia dalam laporan keuangan konsolidasian," jelas Koesoemohadiani.
Perseroan, lanjutnya, akan mencatat sisa 24,99% kepemilikan saham di Tokopedia sebagai investasi pada entitas asosiasi dengan nilai wajar. Selanjutnya Perseroan akan mencatat investasinya di Tokopedia sesuai dengan PSAK 15, Investasi pada Entitas Asosiasi.
Keuntungan GOTO Gabung dengan TikTok
Pertama, melalui rencana investasi ini, kata Koesoemohadiani, Tokopedia akan diuntungkan dengan mendapat akses secara langsung atas kesempatan live commerce yang sedang bertumbuh dengan pesat.
"Melalui kerja sama, Tokopedia dan TikTok akan membangun kombinasi bisnis sebagai pemimpin e-commerce, melanjutkan misi pengutamaan mata pencaharian untuk ratusan ribu pelaku UMKM di negara ini," ujarnya.
Kedua, dia menambahkan, Tiktok telah berkomitmen untuk memberikan pendanaan untuk Tokopedia. Kekuataan global dan finansial TikTok menjadi sangat penting dalam mendukung upaya tersebut di tengah dinamika persaingan yang terus berkembang, seiring dengan kembali berkembangnya Tokopedia.
"Perlu ditekankan, bahwa Perseroan akan tetap memiliki kepemilikan sebesar 24,99% dari entitas Tokopedia yang tidak akan terdilusi lebih lanjut dikarenakan pendanaan di masa depan dari TikTok," tegas Koesoemohadiani.
Hal ini menjadi sangat signifikan karena lingkungan persaingan dalam industri ecommerce masih tidak menentu. Dengan komitmen TikTok dalam pendanaan untuk pertumbuhan di masa depan Tokopedia, Perseroan akan mendapatkan fleksibilitas lebih tinggi untuk mengalokasikan sumber daya dan modal, termasuk kemampuan yang lebih baik untuk memperbaiki penjualan dan beban pemasaran serta profitabilitas Perseroan dan anak perusahaannya di masa depan terlepas dari dinamika persaingan di industri e-commerce.
"Ketiga, setelah transaksi diselesaikan, Perseroan akan menerima biaya layanan e-commerce, dimana hal ini merupakan biaya secara kuartalan yang akan dibebankan atas layanan-layanan khusus yang akan diberikan sesuai dengan persetujuan para pihak," tuturnya.