Dengan integrasi yang lebih kuat, proyek ini akan menjawab kebutuhan aluminium nasional yang saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun.
"Kami melihat kebutuhan aluminium nasional terus meningkat. Oleh karena itu, kami memperkuat suplai dan rantai pasok agar dapat mendukung industrialisasi sektor manufaktur Indonesia di masa depan," kata Dilo dikutip Minggu (30/3/2025).
Dilo menambahkan, dengan ekosistem rantai pasok aluminium yang semakin solid, Grup MIND ID akan memperkuat eksplorasi cadangan bauksit guna memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku.
"Cadangan bauksit nasional saat ini tercatat sebesar 158,83 juta ton, sementara kebutuhan produksi akan terus meningkat di masa mendatang," kata Dilo.
Selain memperkuat industri, pengembangan SGAR Fase II juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Proyek ini berpotensi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga 5,5 persen pada 2025, sekaligus mendorong peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, serta pemerataan ekonomi di daerah.
"Hal ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan ekonomi Indonesia semakin berdaulat dan tumbuh lebih kuat menuju Indonesia Emas," kata Dilo.
Sementara itu, Direktur Utama Inalum, Ilhamsyah Mahendra menyampaikan, pengiriman perdana alumina dari Mempawah ke Smelter aluminium Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, diharapkan akan berlangsung pada akhir April 2025.