sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

TINS Target Produksi Bijih Timah 30 Persen Ribu Ton Per Tahun

Market news editor Suparjo Ramalan
06/04/2021 16:09 WIB
PT Timah (Persero) Tbk (TINS) menargetkan produksi bijih timah sebanyak 30.000 ton per tahun.
TINS Target Produksi Bijih Timah 30 Persen Ribu Ton Per Tahun (FOTO:  MNC Media)
TINS Target Produksi Bijih Timah 30 Persen Ribu Ton Per Tahun (FOTO: MNC Media)

IDXChannel -  PT Timah (Persero) Tbk (TINS) menargetkan produksi bijih timah sebanyak 30.000 ton per tahun. Untuk mengejar target tersebut, Timah akan memanfaatkan produksi dari 70 persen tambang yang ada di darat dan 30 persen tambang di laut.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS, Wibisono mencatat, upaya emiten pertambangam pelat merah itu seiring dengan perolehan akuisisi bijih timah yang dilakukan manajemen. Bahkan, angka tersebut berada pada batas minimal. Artinya, manajemen akan berupaya memproduksi bijih timah di atas jumlah 30.000 per tahun. 

"Untuk target produksi, dinamika perolehan akuisisi bijih timah. 2021 perseorangan berharap mendapat produksi bijih timah minimal 30.000 ton per tahun. 31.000 ton logam untuk bijih (timah) 30.000 something. Produksi logam 34.000 itu minimal, kita berupaya lebih dari itu," ujar Wibisono dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (6/4/2021). 

Untuk mencapai target tersebut, manajemen akan memanfaatkan bijih timah yang bersumber dari tambang di daratan dan lautan di Indonesia. Saat ini persentase kontribusi dari kedua sumber timah itu masing-masing berada di angka 70 persen darat dan 30 persen laut. 

Untuk tambang laut, emiten berupaya akan mendorong produksi sehingga kontribusinya naik 10 persen. Namun, upaya penambangan di laut tetap memperhatikan dampak lingkungan. Karena itu, manajemen akan berkoordinasi dan bersosialisasi di kawasan atau daerah operasionalnya. 

"Selanjutnya apa saja upaya mencapai target tersebut? kita sudah ada paparan waktu RUPS bahwa sumber dari bijih timah ada dua, satu dari laut kedua dari darat. Untuk presentasi saat ini di darat memiliki kontribusi lebih besar laut 30 persen dan darat 70 persen. kita ingin dorong kontribusi laut akan meningkat 10 persen," kata dia 

Pada 2029 lalu, TINS mencatatkan volume produksi logam timah mencapai 76.389 metrik ton. Angka tersebut naik dua kali lipat dibandingkan periode 2018 yang hanya 33.444 metrik ton.

Sementara itu, volume penjualan mencapai 67.704 metrik ton. Angka ini lebih besar dibandingkan volume penjualan pada tahun 2018 yang hanya sebesar 33.818 metrik ton.

Produksi dan penjualan ini membuat perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp19,3 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 75,45 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp11,06 triliun. Namun, kinerja produksi dan pendapatan yang signifikan tersebut belum berbanding lurus dengan kinerja laba bersih. Sebab perseroan mencatat rugi bersih sebesar Rp611,28 miliar. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement