Selain itu, mereka juga cenderung memantau pergerakan harga saham dalam kerangka waktu (time frame) yang lebih singkat, seperti menit hingga detik.
Bagi trader pemula yang ingin mencoba strategi scalping, memilih saham yang tepat merupakan kunci keberhasilan. MotionTrade telah merangkum 3 (tiga) kriteria yang perlu dipertimbangkan oleh trader pemula ketika memilih saham untuk scalping, yaitu:
1. Memiliki Volatilitas Tinggi
Saham dengan volatilitas tinggi memiliki range pergerakan harga yang besar dalam waktu singkat, sehingga memberikan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan capital gain meski dalam waktu relatif singkat.
Saham yang masuk pada kategori lapis dua (mid cap stock) dan lapis tiga (small cap stock) dapat menjadi pilihan untuk strategi scalping.
2. Spread Kecil
Spread adalah perbedaan antara harga jual (bid) dan harga beli (ask). Saham yang cocok untuk scalping memiliki spread yang kecil, memungkinkan trader untuk masuk dan keluar posisi dengan biaya yang lebih rendah.