sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Transaksi Derivatif dan Contohnya dalam Dunia Investasi

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
13/02/2025 10:11 WIB
Transaksi derivative dan contoh perlu dipahami agar investasi Anda tetap aman di masa mendatang
Transaksi Derivatif dan Contohnya dalam Dunia Investasi. (Foto: Transaksi Derivatif)
Transaksi Derivatif dan Contohnya dalam Dunia Investasi. (Foto: Transaksi Derivatif)

IDXChannel – Transaksi derivative dan contoh perlu dipahami agar investasi Anda tetap aman di masa mendatang. Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya berasal dari aset dasar atau nilai referensi, seperti saham, obligasi, komoditas, atau indeks. 

Transaksi derivatif banyak digunakan oleh investor untuk melakukan lindung nilai (hedging), spekulasi, atau memperoleh eksposur terhadap pergerakan harga aset tertentu. Artikel ini akan membahas pengertian, jenis-jenis transaksi derivative dalam dunia investasi.

Apa itu Transaksi Derivatif?

Transaksi derivatif adalah perjanjian antara dua pihak yang bersepakat untuk membeli atau menjual aset dasar pada harga yang disepakati di masa depan. Derivatif dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti melindungi nilai portofolio, mengurangi risiko, atau mencari keuntungan dari fluktuasi harga.

Secara umum, transaksi derivatif terbagi dalam beberapa jenis, yang paling umum digunakan adalah kontrak berjangka (futures), opsi (options), dan swap. Transaksi derivatif merupakan instrumen investasi yang berisiko tinggi. Instrumen derivatif diawasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). 

Transaksi derivatif dapat digunakan untuk melindungi diri dari risiko, seperti perubahan harga saham, perubahan nilai tukar, dan perubahan cuaca.

Jenis-Jenis Transaksi Derivatif

1. Kontrak Berjangka (Futures) 
Kontrak berjangka adalah perjanjian untuk membeli atau menjual suatu aset dasar pada harga yang telah disepakati di masa depan. Pada umumnya, kontrak ini diperdagangkan di bursa yang terorganisir, seperti Chicago Mercantile Exchange (CME).

2. Opsi (Options) 
Opsi adalah hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual aset dasar pada harga yang telah disepakati dalam periode waktu tertentu. Opsi terbagi menjadi dua jenis, yaitu opsi call (hak untuk membeli) dan opsi put (hak untuk menjual).

3. Currency Swap 
Swap adalah perjanjian antara dua pihak untuk menukar arus kas di masa depan berdasarkan suatu nilai acuan. Ada beberapa jenis swap, seperti interest rate swap, currency swap, dan commodity swap.

Contoh Penggunaan Transaksi Derivatif 

a) Perusahaan Energi
Sebuah perusahaan energi yang beroperasi di sektor minyak dan gas mungkin menggunakan kontrak berjangka untuk mengunci harga bahan bakar pada tingkat tertentu, melindungi mereka dari fluktuasi harga minyak mentah yang tajam.

b) Investor Saham
Seorang investor yang percaya bahwa harga saham perusahaan akan naik dalam tiga bulan ke depan dapat membeli opsi call untuk memperoleh hak membeli saham dengan harga lebih rendah dan mendapatkan keuntungan jika harga saham benar-benar naik.

c) Perusahaan Multinasional
Sebuah perusahaan yang memiliki operasi di luar negeri mungkin menggunakan currency swap untuk melindungi diri dari fluktuasi nilai tukar yang dapat mempengaruhi pendapatan atau biaya operasional mereka.

Transaksi derivatif memberikan fleksibilitas yang besar dalam mengelola risiko atau mencari peluang keuntungan di pasar keuangan. Namun, meskipun bisa menguntungkan, derivatif juga memiliki risiko yang tinggi, terutama bagi mereka yang tidak memahami sepenuhnya mekanisme dan dinamika pasar. Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk memiliki pengetahuan yang cukup sebelum terlibat dalam transaksi derivatif.

(Shifa Nurhaliza Putri)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement