IDXChannel - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance (TUGU) angkat bicara terkait aksi penjualan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Direktur Keuangan TUGU Emil Hakim mengatakan, perseroan mengakui telah salah mengelompokkan investasi pada PGEO sebagai pihak ketiga. Seharusnya, investasi TUGU pada PGEO dianggap sebagai investasi ke pihak berelasi.
Seperti diketahui, TUGU dan PGEO pengendaliannya berada di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Dengan ini Perseroan menyampaikan konfirmasi bahwa terdapat kesalahan dalam mengklasifikasikan Investasi Perseroan pada PGEO, seharusnya merupakan kategori Investasi ke Pihak Berelasi," ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Diketahui, aksi penjualan saham PGEO yang notabene merupakan entitas afiliasinya (sama-sama di bawah induk PT Pertamina) ini dilakukan secara senyap. Tidak ada informasi perihal kapan penjualan dieksekusi dan berapa harga jualnya.
Dalam penjelasannya, TUGU tercatat memborong total 332.400.000 lembar PGEO selama 18 hari.
Secara historis, settlement date (tanggal penyelesaian) berlangsung mulai 28 Februari 2023 sampai 28 Maret 2023. Harga rata-rata pembelian mencapai Rp840,32 per saham, atau total mencapai Rp279,32 miliar.
Settlement date pertama terjadi pada 28 Februari 2023 sebanyak 248.911.300 lembar di harga rata-rata Rp845,03 per saham, atau total Rp210,33 miliar.
Mengacu tanggal tersebut, maka diperkirakan TUGU masuk saat hari pertama PGEO melantai di bursa yakni pada Jumat 24 Februari 2023 (Settlement date T+2). Perlu diingat, PGEO listing di harga perdana Rp875 per lembar.
TUGU juga sempat melakukan averaging down saat saham PGEO meninggalkan area psikologis Rp800an, tepatnya di rentang harga rata-rata Rp788,7-Rp792,43 per lembar, dengan settlement date pada 20, 21, 24, 27, dan 28 Maret 2023.
Semua Saham Sudah Dijual
Emil menegaskan, perseroan telah menjual seluruh kepemilikannya di saham PGEO. Namun, tidak diketahui kapan penjualan dilakukan, berapa harga jual rata-ratanya, dan nilai perolehannya.
"Saat ini perseroan sudah tidak memiliki kepemilikan di PGEO," kata dia.
Diketahui penjualan saham PGEO dilakukan secara bertahap. Sebagian dilakukan pada kuartal II-2023.
Menurut laporan keuangan kuartal I dan II tahun 2023, terjadi penurunan kepemilikan saham PGEO selama pergantian periode itu. Dari total 332,40 juta lembar PGEO (dalam lapkeu kuartal I yang diterbitkan 18 April), kepemilikannya turun menjadi 282,40 juta lembar PGEO (dalam lapkeu kuartal II yang diterbitkan 27 Juli).
Artinya, terdapat penjualan 50 juta lembar PGEO selama masa tersebut. Belum diketahui berapa harga penjualan yang dilakukan, tetapi secara historis saham PGEO bergerak di rentang Rp695-Rp935 per saham dalam kurun waktu 1 April-30 Juni 2023.
Sementara itu sisanya sebanyak 282,40 juta lembar saham diperkirakan terjual pada kurun waktu Agustus sampai September tahun ini. Belum ada keterangan resmi dari perseroan terkait hal ini, tetapi saham PGEO menguat cukup signifikan dalama periode ini, yakni di rentang Rp825- Rp1.425 per saham.
(YNA)