Sementara untuk sektor sahamnya, Nico merekomendasikan sektor IDXFIN karena adanya tren positif inflow dana asing dalam jangka pendek seiring dengan Rupiah yang sudah melemah terlalu, dalam serta valuasi IHSG yang atraktif.
"Kemudian sektor IDXNYCY karena inflasi yang stabil, meningkatnya UMR, serta stimulus fiskal untuk konsumsi serta dibatalkannya kenaikan PPN," kata dia.
Sedangkan sektor yang masih akan tertekan, disebutkan Nico, sektor IDXPROP karena masih lemahnya permintaan properti khususnya yang segmen menengah-bawah, serta kebijakan moneter yang less dovish).
"Dan IDXBASIC karena terbatasnya ruang kenaikan emas seiring dengan menariknya alternatif instrumen lain, seperti obligasi Amerika Serikat, serta masih lemahnya perekonomian China," ujar Nico.
(Fiki Ariyanti)