Hasan menambahkan, jumlah kerja sama yang terjalin untuk pendirian Galeri Investasi BEI (GI BEI) juga tumbuh secara signifikan. Per Agustus 2021, telah terdapat 537 GI BEI dengan 501 di
antaranya merupakan kerja sama dengan Perguruan Tinggi dan 36 lainnya berasal dari non Perguruan Tinggi. “Untuk mendukung pertumbuhan ini, pada 12 Maret 2021 telah diluncurkan konsep baru Galeri Investasi Edukasi BEI dan Galeri Investasi Digital BEI,” tambah Hasan.
Penerapan transformasi digital atas berbagai kegiatan edukasi bahkan telah dilaksanakan sebelum pandemi, seperti penyelenggaraan Public Expose LIVE 2019, serial Instagram LIVE WIB WITA WIT Waktu Indonesia Berinvestasi, dan rangkaian seminar online (webinar). Kegiatan edukasi ini juga berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan jumlah investor dalam negeri.
Berbagai inisiatif yang dilakukan tersebut, memberi optimisme bahwa angka-angka pencapaian ini akan
tetap bertumbuh. “Kami juga menyadari bahwa tantangan ke depan adalah mendampingi investor baru dengan bekal edukasi pasar modal yang cukup untuk memulai perjalanan investasinya dan sebagai wujud perlindungan investor,” ucap Hasan.
Wujud perlindungan investor juga dilakukan regulator melalui fasilitas AKSES (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Fasilitas ini diluncurkan KSEI sejak tahun 2009 agar investor pasar modal dapat memantau secara langsung portofolio investasinya yang tercatat di KSEI. Selain itu, fasilitas AKSES merupakan platform digital, sehingga dengan satu kali klik, investor dapat memantau seluruh portofolio investasinya dimana saja dan kapan saja. (TIA)