Dari segi arus kas, aktivitas operasi menjadi kontributor utama, dengan pekerjaan operasional yang terus menunjukkan peningkatan melalui berbagai proyek yang saat ini masih berjalan.
Pada 2023, segmen bisnis perawatan mesin pesawat menjadi kontributor terbesar pada pendapatan operasional, dengan total pendapatan sebesar USD102 juta, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya senilai USD24,3 juta.
Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas reaktivasi engine Garuda Indonesia. Disusul dengan segmen pemeliharaan airframe yang mencatatkan pendapatan sebesar USD83,7 juta, dan layanan komponen dengan total pendapatan USD82,2 juta.
"Capaian positif ini merupakan hasil dari upaya restrukturisasi agresif yang dilakukan Perseroan sepanjang 2023, baik terhadap utang usaha dengan pemasok maupun utang bank," ungkap Andi.
Kenaikan laba bersih tahun ini, dikatakan Andi, tidak hanya berasal dari capaian laba operasional, melainkan juga dikontribusikan salah satunya dari pemulihan nilai aset.