Peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juni kini juga telah menurun menjadi 58 persen dari 74 persen pada minggu sebelumnya, sehingga mengurangi daya tarik untuk memiliki aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Meski begitu, harga emas tetap berada di dekat level tertinggi sepanjang masa. Instrumen safe haven ini bertindak sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan meningkatnya risiko geopolitik setelah Rusia memindahkan senjata nuklir taktisnya lebih dekat ke NATO.
Marcus Garvey, kepala strategi komoditas di Macquarie, mengatakan bahwa data lapangan kerja dan inflasi AS jangka pendek dapat menentukan apakah harga emas akan mencapai USD2.300 per troy ons atau turun kembali ke sekitar USD2.100 per troy ons.
“Jika anda melihat korelasi emas, meskipun ada narasi bahwa emas adalah aset defensif, sebenarnya emas terombang-ambing di antara keduanya. Terkadang kinerjanya sejalan dengan risiko dan terkadang melawan risiko,” kata Marcus Garvey, kepala strategi komoditas di Macquarie, mengatakan kepada CNBC Internasional dua pekan lalu.
Selain emas, sejumlah komoditas metal lainnya juga terpantau turun hari ini. Penurunan terjadi pada perak sebanyak 0,43 persen di level USD25 per troy ons dan tembaga yang turun tipis 0,04 persen di level USD4,11 per pound. (ADF)