Pasar domestik masih dominan terhadap penjualan sebesar Rp835 miliar, sementara ekspor hanya mencatatkan Rp22,48 miliar.
Beban pokok ikut berkurang seiring penurunan pendapatan, sehingga menghasilkan laba kotor senilai Rp115,35 miliar, dengan total laba sebelum pajak Rp71,54 miliar.
Dari sisi neraca, aset IGAR naik 5,23% yoy menjadi Rp908,80 miliar. Posisi ekuitas juga tumbuh 5,5% yoy menjadi Rp831 miliar disusul utang atau liabilitas yang terjaga di angka Rp76,97 miliar.
Hingga akhir 2023, kas yang tersisa sebanyak Rp442,62 miliar, naik signifikan dari awal tahun akibat pertumbuhan pemasukan dari aktivitas operasional.
(NIY)