Nilai tersebut terkoreksi 21,27 persen bila dibanding realisasi penjualan KPBX pada triwulan I-2022, yang masih sebesar Rp667,01 miliar.
Segmen penjualan unit alat berat masih menjadi kontributor terbesar, dengan angka penjualan di tiga bulan pertama mencapai Rp367,19 miliar.
Nilai kontribusi tersebut setara dengan 69,93 persen terhadap total pendapatan secara konsolidasi.
Segmen penjualan unit alat berat pada tiga bulan pertama tercatat mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan adanya penjualan fleet (armada/penjualan alat berat secara bundling) yang tertunda dan baru akan terealisasi pada triwulan II-2023 mendatang.
Berdasarkan kontribusi, kontributor terbesar kedua adalah segmen suku cadang yang berkontribusi sebesar 13,17 persen terhadap pendapatan konsolidasi.