IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (11/11/2025). Hari sebelumnya, indeks terkoreksi 0,04 persen ke 8.391 pada penutupan perdagangan usai mencatat rekor tertinggi baru atau All Time High (ATH) ke 8.434 pada sesi pembukaan.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berpotensi melanjutkan reli wave iii menuju 8.595 atau bahkan 8.703 apabila berhasil menembus di atas resisten 8.486.
"Tren naik masih cukup kuat selama IHSG tidak turun di bawah support 8.318," kata Ivan dalam risetnya, Selasa (11/11/2025).
Adapun, level support IHSG berada di 8.255, 8.163, 8.061 dan 7.986. Sementara level resistennya di 8.486, 8.595 dan 8.703.
Ivan merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) di rentang harga Rp7.800-Rp8.100 dengan target harga terdekat di Rp9.025.
AADI hampir mencapai Fibonacci projection 300 persen dari panjang wave (i). Dengan demikian, koreksi minor wave (iv) dapat segera terjadi jika resisten Rp9.025 tetap bertahan.
Aksi buy on weakness juga disarankan pada saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) di rentang harga Rp1.150-Rp1.220, dengan target harga terdekat di Rp1.290. PGEO berpotensi melanjutkan koreksi guna menguji support Fibonacci di Rp1.140 sebagai target wave [b].
“Akan ada potensi rebound setelahnya apabila level tersebut tetap bertahan,” ujar Ivan.
Selanjutnya, Ivan merekomendasikan trading buy pada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di rentang harga Rp4.200-Rp4.350 dengan target harga terdekat di Rp4.600.
INCO sedang mengalami koreksi minor dengan potensi mencapai area Rp4.200-Rp4.350. Setelahnya, reli wave [a] dapat segera berlanjut ke Rp4.890 apabila support Fibonacci Rp4.170 tetap bertahan.
Pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) juga direkomendasikan trading buy di rentang harga Rp1.800 – Rp1.860 dengan target harga terdekat di Rp2.090. AMRT sedang menguji support terdekat di Rp1.800 dan berpotensi untuk rebound kembali jika level tersebut tetap bertahan.
Terakhir, Ivan merekomendasikan hold atau take profit sebagian pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di level Rp8.850 sebagai target harga terdekat. BBCA berpotensi untuk melanjutkan reli wave 1 menuju Rp8.850 atau bahkan Rp9.125 selama support minor di level Rp8.325 tetap bertahan.
(NIA DEVIYANA)