Kenaikan beban usaha juga ikut menekan bottom line dengan kenaikan hingga 40 persen dari Rp802 miliar menjadi Rp1,12 triliun. Penyebab utama kenaikan ini disebabkan pos beban penjualan yang naik 34 persen dari Rp631 miliar menjadi Rp848 miliar.
Meski laba bersih turun, arus kas dari aktivitas operasi ULTJ meningkat 18 persen dalam enam bulan terakhir dari Rp880 miliar menjadi Rp1,04 triliun. Penerimaan kas dari pelanggan melesat dari Rp6,7 triliun menjadi Rp7,3 triliun.
Sementara posisi kas dan setara kas ULTJ naik tipis dari Rp2,2 triliun menjadi Rp2,4 triliun. Adapun saldo laba perseroan yang belum ditentukan penggunaannya naik dari Rp5,9 triliun menjadi Rp6,4 triliun.
(Rahmat Fiansyah)