Segmen colocation menyumbang porsi terbesar pendapatan DCII sebesar Rp733 miliar atau 94,8 persen dari total pendapatan. Sementara pelanggan yang menyumbang di atas 10 persen pendapatan naik menjadi tiga perusahaan dari sebelumnya dua perusahaan.
Sebagai informasi, DCII saat ini menjadi saham termahal di Bursa melampaui saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang diperdagangkan di Rp43.850 per saham, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) di Rp42,175 per saham, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) di Rp36.475 per saham, serta PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) di Rp25.300 per saham.
Saham DCII pernah mencapai Rp226.150 per saham pada Kamis (13/3/2025) di papan pemantauan khusus. Level ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) sejak DCII melantai di Bursa pada Januari 2021.
(DESI ANGRIANI)