Kennie menerangkan bahwa perseroan akan menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk pengembangan. Sebesar 67 persen, bakal digunakan untuk membiayai ekspansi, seperti pembelian mesin–mesin, peningkatan kapasitas produksi dan juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan.
Sedangkan, sisanya sekitar 33 persen akan digunakan untuk modal kerja, antara lain pembelian raw material HDPE, PET, Polypropylene, dan operasional perusahaan.
Dari pasar saham, per penutupan sesi I, Kamis (11/17), harga saham PDPP turun 2,75 persen ke posisi Rp212 per saham. Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan harga IPO yang sebesar Rp200 per saham.
(ADF)